Wednesday, 9 February 2011

Rahasia Langsing Sembilan Negara

MENGONTROL asupan kalori dan olahraga teratur merupakan dua kunci untuk menurunkan berat badan. Selain itu, berikut beberapa rahasia langsing dari berbagai negara yang bisa menjadi panduan Anda.

Thailand: Tambahkan cabai merah
Makanan satu ini meningkatkan metabolisme. Akan tetapi, manfaat paling nyata dari makanan ini, menurut presiden American Society for Nutrition James Hill, PhD, adalah memperlambat makan."Orang Amerika makan terlalu cepat," terang Hill."Saat tubuh mengirimkan pesan kenyang, Anda sudah makan terlalu banyak," papar Hill, seperti dikutip situs rd.com. Makan lebih lambat, lanjut Hill, merupakan strategi bagus dalam menurunkan berat badan."Dan mengonsumsi makanan pedas merupakan salah satu cara memperlambat makan."

Brazil: Nasi dan kacang polong
Menurut Sergio Charlab, editor Reader's Digest Brazil, warga Brazil mengonsumsi makanan tradisional (nasi dipadukan dengan kacang polong) hampir setiap kali makan. Sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Obesity Research menemukan, diet yang terdiri dari nasi dan kacang polong menurunkan risiko kelebihan berat badan hingga 14. Paduan ini rendah lemak dan tinggi serat, sehingga diyakini menstabilkan gula darah.


Indonesia: Cobalah puasa sekali-sekali
Agama Islam, yang dianut sebagian besar masyarakat Indonesia, mengajarkan puasa. Selain itu, di Indonesia juga dikenal puasa mutih, hanya dizinkan mengonsumsi air dan nasi putih. Meskipun para pakar tidak menganjurkan puasa untuk mengontrol berat badan, terang Hill, puasa tingkat sedang bisa menghentikan pola makan yang tidak terkontrol."Sebagian besar orang Amerika tidak pernah lapar," terang dia."Kita sudah makan sebelum makanan sebelumnya habis dicerna." Untuk mendapatkan manfaat psikologis ini, terang dia, Anda tidak perlu menerapkan puasa ketat."Cobalah mengurangi asupan kalori hingga setengahnya dalam sehari."

Polandia: Sering-sering makan di rumah
Warga Polandia pada umumnya hanya menghabiskan lima persen dari anggaran mereka untuk makan di luar rumah. Sedang menurut U.S. Department of Agriculture statistics, rata-rata keluarga Amerika menghabiskan 37 persen angaran mereka di restoran dan fast food. Untuk menghemat uang sekaligus menurunkan berat badan, mulailah perbanyak frekuensi makan di rumah."Orang-orang yang tidak masak di rumah cenderung mengonsumsi makanan yang kurang sehat dan lebih gemuk dibandingkan mereka yang menyiapkan makanan di rumah," terang jurnalis dan aktivis Michael Pollan."Pada faktanya, penurunan aktivitas memasak di rumah sangat berkaitan dengan peningkatan angka obesitas."

Jerman: Jangan lupa sarapan
Sekitar 75 persen warga Jerman sarapan setiap hari (dibandingkan hanya 44 persen warga Amerika). Mereka yang sarapan cenderung mengonsumsi makanan sehat seperti buah dan sereal serta roti whole grain. Pakar nutrisi selama bertahun-tahun telah menganjurkan agar Anda tidak menghindari sarapan. Baru-baru ini, peneliti dari Inggris menemukan, jika tidak sarapan, pusat hadiah di otak akan menyala lebih terang saat Anda melihat makanan tinggi kalori. Hal ini akan memicu makan berlebih.

Belanda: Bersepeda
Jumlah sepeda di Belanda (18 juta) melebihi jumlah penduduk (16,5 juta). Dan sekitar 54 persen pemilik sepeda ini menggunakannya untuk aktivitas sehari-hari, seperti berbelanja dan berangkat kerja. Rata-rata warga belanda mendayung pedal sejauh 541 mil per tahun. Lampu lalu lintas di beberapa area di negara kincir angin ini bahkan disesuaikan dengan kecepatan sepeda. Bersepeda dengan kecepatan sedang bisa membantu Anda membakar sekitar 550 kalori per jam.

Swiss: Cobalah mengonsumsi muesli
Muesli merupakan bubur atau sereal yang terbuat dari oat, buah dan kacang-kacangan. Masing-masing komponen ini telah dikaitkan dengan peningkatan kesehatan dan kontrol berat badan. Muesli dikembangkan oleh dokter asal Swiss lebih dari seratus tahun lalu untuk menutrisi pasien. Tapi, warga Swiss juga mengonsumsi makanan ini sebagai sarapan atau makan malam ringan. Kandungan serat muesli membuat makanan ini dicerna lebih lambat, sehingga Anda kenyang lebih lama.

Rusia: Sayur dan buah dari kebun
Sebagian besar warga Rusia menanam buah dan sayuran sendiri. Buah dan sayur ini diawetkan dan dikalengkan oleh pemiliknya sendiri. Hal ini membuat diet mereka lebih bernutrisi. Tanaman di kebun sendiri, terang Hill, kecil kemungkinan membuat Anda gemuk.

Malaysia: Tambahkan kunyit
Bumbu kari ini mengandung curcumin, yang dinyatakan berpotensi melawan lemak. Sebuah studi dari Tufts University menemukan, tikus-tikus yang diberikan diet tinggi lemak dengan curcumin dalam jumlah kecil, mengalami lebih sedikit penambahan berat badan dibandingkan tikus-tikus dengan diet sama tetapi tanpa curcumin. Menurut peneliti, komponen ini menekan pertumbuhan jaringan lemak dan meningkatkan pembakaran lemak.

No comments:

Post a Comment