Monday, 9 May 2011
Dampak Kebebasan Pers
Hubungan antara pers dan pemerintah menjadi pembahasan yang menarik dan actual Karena adanya pergeseran dan tarik menarik satu sama lain. Dinamika ini tentunya
tidak terlepas dari konteks social, politik, ekonomi, dan budaya yang melingkupinya.
Salah satu pilar demokrasi adalah kebebasan pers. Pers itu sendiri adalah bagian dari institusi yang disebut media masa, baik cetak maupun elektronik. Fungsi pertama media adalah memberi informasi atau berita. Tanpa informasi, apa yang terjadi dalam dinamika sosial, politik, ekonomi, hukum, dan sebagainya tidak dapat diketahui khalayak ramai. Dengan demikian, pers juga menjadi salah satu pilar proses berdemokrasi. Tanpa pers yang bebas, tanpa menyalahi kode etik jurnalistik, kehidupan sosial-politik disebuah negara tidak dapat berjalan demokratis. Fungsi lain media atau pers adalah sebagai kontrol sosial dengan tetap bersikap netral dalam pemberitaan. Mengemban amanat sebagai kontrol sosial tidaklah mudah, apalagi jika harus berhadapan dengan kekuasaan. Ironisnya, di Indonesia kebebasan pers belum terwujud sepenuhnya. Insan pers masih hidup di bawah bayang-bayang represi yang bisa berbentuk apa saja, mulai dari penyerangan, pengusiran, intimidasi, sampai tuntutan hukum.
Sejak masa demokrasi terpimpin dan masa Orde Baru-mungkin juga sampa saat ini kedudukan pers Indonesia selalu goyah ketika berhadapan dengan kekuasaan. Adanya peraturan-peraturan dapat mengekang kebebasan pers. Pemasungan terhadap media mengindikasikan matinya demokrasi, sebab pemerintah tidak memberikan kebebasan bersuara dan berekspresi. Penguasa merasa dengan menertibkan pers berarti. Penguasa merasa dengan menertibkan pers berarti juga menertibkan politik sehingga terjadi pembredelan terhadap media yang kritis.
Sebagai lembaga, pers berisikan individu-individu dengan latar berlakang intelektual yang mumpuni. Pers sebagai pengelola ruang publik berkewajiban untuk memperlihatkan transparansi politik demi kemajuan demokrasi. Maka, posisi media berada ditengah, yakni antara pemerintahan dan rakyat, ini berarti bahwa medialah yang menyebarkan berita tentang sepak terjang pemerintah. Media juga menunjukkan realitas dinamika yang terjadi di masyarakat sebagai akibat dari kebijakan, positif maupun negatif. Disinilah peran social control media semakin strategis.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment