Monday, 11 July 2011

Disiplin Dalam Bekerja


Salah satu aspek kekuatan SDM itu dapat tercermin pada sikap dan perilaku disiplin, karena disiplin dapat mempunyai dampak kuat terhadap suatu organisasi untuk mencapai keberhasilan dalam mengejar tujuan yang direncanakan.

Menurut Sun Tzu dalam bukunya Art Of War, bahwa segala macam kebijaksanaan itu tidak mempunyai arti kalau tidak didukung oleh disiplin oleh para pelaksannaanya. Disiplin dimulai dari diri pribadi, antara lain harus jujur pada dirinya sendiri, tidak boleh menunda-nunda tugas dan kewajibannya dan memberikan yang terbaik bagi organisasinya. Karena organisasi itu adalah masalah orang, maka harus dipelajari secara sungguh-sungguh agar dalam penempatan orang itu sesuai dengan bakat dan keterampilan yang dimiliki, sehingga dimungkinkan disiplin organisasi dapat ditegakkan dalam upaya mencapai tujuan.


Menurut Keith Daviz & Jhon W, Newstrom dalam bukunya Human Behavior At Work, menyatakan bahwa disiplin mempunyai 3 macam sifat yaitu:

1. Disiplin Preventif

Adalah tindakan SDM agar terdorong untuk menaati standard dan peraturan. Tujuan pokoknya adalah mendorong SDM agar memiliki disiplin pribadi yang tinggi, agar peran kepemimpinan tidak terlalu berat dengan pengawasa/pemaksaan, yang dapat mematikan prakarsa dan kreativitas serta partisipasi SDM. Oleh Karena itu, pimpinan harus mampu menciptakan iklim kerja agar disiplin kerja dapat ditumbuhkan, antara lain dengan memberikan informasi kepada segenap karyawan mengenai standar dan peraturan yang harus ditegakkan. Dengan pengetahuan tersebut diharapkan semua karyawan akan berusaha melaksanakan dengan benar dan mampu menghindari atau mencegah penyimpangan-penyimpangan.

2. Disiplin Korektif

Adalah tindakan dilakukan setelah terjadi pelanggaran standar atau peraturan, tindakan tersebut dimaksud untuk mencegah timbulnya pelanggaran lebih lanjut. Tindakan itu biasanya berupa hukuman tertentu disebut tindakan displiner, antara lain berupa peringatan, skors, pemecatan. Tindakan displiner tersebut bersifat mendidik agar memperbaiki perilaku, mencegah orang lain melakukan yang serupa, mempertahankan standar yang konsisten dan efektif.

3. Disiplin Progesif

Adalah tindakan disipliner berulang kali berupa hukuman yang makin berat, dengan maksud agar pihak pelanggar bisa memperbaiki diri sebelum hukuman berat dijatuhkan.

Disiplin merupakan salah satu unsure pokok dalam upaya mencapai kualitas atau keberhasilan manajemen disamping unsure pemahaman (understanding) dan komitmen (kesungguhan). Ketiadaan salah satu unsure tersebut mempunyai dampak kualitas manajemen/administrasi yang kurang baik, oleh karena itu, disiplin harus mampu ditanamkan pada seluruh SDM dalam manajemen, melalui cara-cara sebagai berikut:
a. Mengenal diri sendiri
b. Mendisiplinkan diri
c. Memimpin dengan keteladanan
d. Menanamkan semangat kemandirian
e. Hindari sikap dan perilaku negative
f. Anggap disiplin sebagai cermin ibadah.

No comments:

Post a Comment