Friday, 14 September 2012

Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu

         Beberapa wanita remaja dan dewasa di dalam masyarakat modern memandang payudara lebih merupakan simvol seks daripada sbagai organ fungsional. Payudara dinilai sebagai alat untuk menarik pasangan pria, tetapi fungsi payudara yang dimaksudkan untuk memberikan nutrient kepada bayi jarang dimasukkan ke dalam pikiran mereka. 
            Hal ini bukan merupakan cara kita untuk memberikan bimbingan dan pelajaran kepada mereka. Walaupun demikian, beberapa wanita lain yang mengetahui fungsi payudara merasa takut, jika pemberian air susu ibu telah mantap dan berlangsung beberapa bulan, bentuk dan kesintala payudara mereka juga akan terpengaruh sedemikian rupa sehingga daya tarik seksual mereka hilang.
            Dalam hal yang sama, ada beberapa suami yang menyatakan bahwa mereka tidak ingin istri mereka memberikan air susunya kepada bayi mereka. Kekaguman pada bentuk payudara istri dan kemungkinan rasa cemburu kepada bayinya mengenai payudara ini merupakan dua alas an yang sering dikemukakan. Beberapa wanita karier mempunyai kecemasan lain, yaitu bahwa memberikan air susu ibu kepada bayi selama 4 sampai 6 bulan akan mempengaruhi kegiatan profesi dan kemasyarakatan mereka dan mungkin akan merusak prosepek peningkatan karier mereka. Ini semua merupakan masalah besar yang telah berkembang pada kebudayaan barat dan masalah ini sangat nyata bagi para wanita yang menghadapinya.
          Dalam dunia yang ideal persiapan pemberian air susu ibu yang berhasil tidak dimulai hanya dengan keberhasilan setiap bayi dapat minum air susu ibu, tetapi harus diteruskan sampai anak yang lain melihat ibu mereka memberikan air susu kepada adik-adik mereka yang lebih kecil, dan dengan bahagia menyapih mereka. Mereka tidak perlu belajar waktu air susu ibu adalah normal. 

          Harus dimulai pada semua anak yang diasuh oleh kedua orang tua mereka dengan kasih saying, dalam lingkungan rumah yang aman dan penuh perhatian dengan perkembangan hubungan masa bayi, masa kanak-kanak dan masa dewasa. Seorang wanita yang secara pribadi pernah mengalami diasuh orang tua seperti diatas, dan yang juga sepenuhnya menerima identitas seksual mereka, jauh lebih kuat keinginannya untuk memberikan air susu ibu kepada bayi mereka dan juga untuk meneruskannya. 

       Sayang kita tidak hidup dalam dunia yang ideal. Banyak wanita hamil masa kini yang tidak pernah melihat bayi yang sedang disusui ibunya dan walaupun member air susu ibu merupakan tugas alamiah, tetapi pada masyarakat kita hal ini bukan bersifat naluriah, dan merupakan teknik yang harus dipelajari. Saying sikat kita sendiri juga ditunjang oleh para wanita ingin imigran yang kemudian memperntanyakan pakah air susu ibu yang benar-benar paling baik atau tidak.

No comments:

Post a Comment