Saturday, 27 April 2013

PLANNING, DATA ACCUMULATION, AND REPORTING BY RESPONSIBILITY ACCOUNTING

PLANNING, DATA ACCUMULATION, AND REPORTING BY RESPONSIBILITY ACCOUNTING - kerozzi akan menjelaskan beberapa materi lanjutan dari Konflik dan Negoisasi : POK, Setelah struktur network pertanggungjawaban ditetapkan maka dilakukan perencanaan, akumulasi data dan pelaporan. Elemen cost dan revenue keduanya ada dalam anggaran dan dalam akumulasi hasil actual.

Responsibility Budget


Karakteristik dari anggaran pertanggungjawaban adalah tujuan kinerja pusat pertanggungjawaban. Untuk mengontrol cost dan revenue. Proses anggaran yang efektif dimulai dari level yang paling bawah dalam organisasi untuk membandingkan antara anggaran yang diestimasikan yakni semua biaya yang diestimasi dengan semua biaya yang dikontrolnya. Untuk otoritas yang lebih tinggi mereview estimasi, cooperative dan memodifikasi bila diperlukan, sampai pada akhirnya mengkombinasikan semua anggaran untuk level top manajemen.

Data Accumulation


Akumulasi data merupakan fasilitas perbandingan secara periodik dari berbagai macam rencana anggaran. Akumulasi dari aktual income dan item expense sangat perlu untuk network pertanggungjawaban.

Responsibility Reporting


Hasil akhir dari sistem akuntansi pertanggungjawaban adalah pelaporan pertanggungjawaban secara periodik atau laporan kinerja. Untuk efisiensi laporan hendaknya manajer pertanggungjawaban menerima hanya satu laporan yang sifatnya detail ada pada level tingkat paling bawah yang diterbitkan pertama lalu yang dilaporkan pada level yang lebih tinggi. Dan hasil yang dilaporkan pada level yang lebih tinggi isinya semakin ringkas.

Selanjutnya Mulyadi, menjelaskan bahwa prosedur penyusunan pelaporan pertanggungjawaban adalah sebagai berikut :

1. Tiap-tiap pusat pertanggungjawaban setiap periodenya (bulan/triwulan) menyusun laporan atas biaya yang terjadi dibagiannya. Biaya yang dilaporkan oleh tiap-tiap pusat pertanggungjawaban adalah biaya yang sesungguhnya terjadi (actual cost).

2. Laporan diatas, diserahkan kepada penyusun laporan perusahaan keseluruhan (biasanya departemen/staff controller/bagian akuntansi).

3. Bagian penyusunan laporan tersebut mengolah data-data yang berasal dari laporan tiap-tiap pusat pertanggungjawaban kemudian membandingkan antara anggaran yang tersedia dan biaya yang sesungguhnya terjadi.

4. Terakhir, controller atau pengawas intern mengirimkan laporan pertanggungjawaban tersebut ke masing-masing pusat pertanggungjawaban yang dinilai dan kepada atasan dari pusat pertanggungajawaban tersebut.

BEHAVIOR ASSUMPTION OF RESPONSIBILITY ACCOUNTING


Rencana pertanggungjawaban, akumulasi data, dan sistem pelaporan semuanya berdasarkan pada asumsi operasi dan perilaku manusia, termasuk :

1. Management by exception (MBE) yaitu adanya kecukupan kontrol operasi yang efektif.

2. Management by objective (MBO) bahwa hasil berdasarkan anggaran, standar cost, tujuan organisasi, dan mencapai hasil berdasarkan rencana kerja.

3. Manajer dan bawahan menerima pertanggungjawaban dan akuntabilitas yang ditetapkan berdasarkan hirarki organisasi.

4. Sistem akuntansi pertanggungjawaban lebih kepada kooperasi dibanding persaingan.

Management By Exception (MBE)


MBE sangat efektif untuk mengatur dan mengontrol aktivitas organisasi. Karakteristik laporan periodik dari akuntansi pertanggungjawaban yang ideal adalah menggambarkan manajemen dalam area deviasi dari aturan yang telah ditentukan dan juga menentukan tindakan perbaikan perilaku. Untuk meralat dari persepsi dari laporan selisih, perusahaan seharusnya menyediakan sistem reward yang cukup atas pencapaian hasil dengan kinerja yang sukses.

Management By Objective (MBO)


Dalam akuntansi pertanggungjawaban, manajemen mengontrol dirinya sendiri. Disini orang-orang melakukan tugasnya sendiri sebab percaya bahwa mereka mampu mengarahkan sendiri dalam pekerjaan mereka. Akuntansi pertanggungjawaban menyediakan kerangka yang ideal untuk memformulasikan tujuan secara detail. Untuk mendapatkan motivasi dan komunikasi dari MBO dan akuntansi pertanggungjawaban, kondisi lingkungan yang baik.

Coincidence Between Responsibility Network And Organizational Structure


Akuntansi pertanggungjawaban berasumsi bahwa kendali organisatoris ditingkatkan dengan menciptakan suatu jaringan dari tanggungjawab memusat yang bersamaan dengan struktur organisasi formal.

Top manajemen memberikan otoritas kepada manajer dibawahnya berdasarkan hirarki organisasi yang menugaskan otoritas dan tanggungjawab untuk tugas-tugas spesifik. Ketika otoritas ditugaskan kepada para manajer, mereka mempunyai wewenang untuk bertindak secara resmi untuk mempengaruhi bawahan mereka.

Acceptance of Responsibility


Unsur yang terpenting dalam keberhasilan penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban adalah manajer pusat pertanggungjawaban menerima dan melaksanakan tanggungjawab dan tugas yang diberikan kepadanya. Untuk itu Para manajer hendaknya diberikan kebebasan untuk mengeluarkan pendapat dan pandangan mereka sendiri tanpa adanya rasa takut.

Capability of Inducing Cooperation


Akuntansi pertanggungjawaban mampu meningkatkan kerjasama organisasi yang memperlihatkan para manajer bekerja untuk mencapai tujuan bersama. Akuntansi pertanggungjawaban juga menunjukan tingkat loyalitas mereka, kemampuan mereka dalam membuat keputusan di dalam kerangka tanggungjawab yang didelegasikan kepada mereka. Mereka merasa menjadi bagian penting dalam organisasi sehingga mereka merasa dihargai dan akan bersama-sama mempunyai keinginan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Mereka merasa menjadi sesuatu hal yang penting, dan tentu saja mereka akan berpikir bahwa jika terjadi kegagalan tentulah akan mempengaruhi masa depan.

Kesimpulan


Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pencapaian tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh perilaku manusia dalam Organisasi. Ketika organisasi menjadi bertambah besar, garis pertanggungjawaban menjadi lebih besar. Struktur ini, yang mengandalkan tim kerja, konsisten dengan desentralisasi. Oleh karena itu penerapan metode-metode dan teknik-teknik akuntansi manajemen harus mempertimbangkan perilaku manusia.

2. Secara umum akuntansi pertanggungjawaban dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang meliputi perencanaan, pengukuran dan evaluasi informatika atau laporan akuntansi dalam suatu organisasi yang terdiri dari beberapa pusat pertanggungjawaban dimana tiap-tiap pusat tanggungjawab dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggungjawab atas aktivitas yang dipimpinnya.

Perbedaan mendasar akuntansi pertanggungjawaban dan akuntansi konvensional adalah terletak pada perencanaan, klasifikasi, dan pengumpulan data. Akuntansi konvensional mengklasifikasikan data berdasarkan pada sifat atau fungsi dari biaya, sedangkan akuntansi pertanggungjawaban lebih menitikberatkan pada pertanggungjawaban atas kejadian dan control secara individual. Untuk tujuan pengendalian biaya, struktur organisasi diharapkan mampu menjelaskan hubungan pusat-pusat pertanggungjawaban secara individu, Jaringan organisasi, atau pertanggungjawaban secara ideal mampu menggambarkan bagaimana masing-masing fungsi mampu mengelola input untuk menghasilkan output secara efisien.

3. Setelah struktur network dari pertanggungjawaban ditetapkan maka dilakukan perencanaan, akumulasi data dan pelaporan. Elemen cost dan revenue keduanya ada dalam anggaran dan dalam akumulasi hasil aktual. Langkah ini meliputi penentuan responsibility budget, akumulasi data, dan pelaporan pertanggungjawaban oleh pusat-pusat pertanggungjawaban.

4. Rencana pertanggungjawaban, akumulasi data, dan sistem pelaporan semuanya berdasarkan pada asumsi operasi dan perilaku manusia, yakni :

a. Management by exception (MBE) yaitu adanya kecukupan kontrol operasi yang efektif.

b. Management by objective (MBO) bahwa hasil berdasarkan anggaran, standar cost, tujuan organisasi, dan mencapai hasil berdasarkan rencana kerja.

c. Manajer dan bawahan menerima pertanggungjawaban dan akuntabilitas yang ditetapkan berdasarkan hirarki organisasi.
 
d. Sistem akuntansi pertanggungjawaban lebih kepada kooperasi dibanding persaingan.

Begitulah pembahasan PLANNING, DATA ACCUMULATION, AND REPORTING BY RESPONSIBILITY ACCOUNTING pada kesempatan ini. semoga bermanfaat ya.

Friday, 26 April 2013

Ultrabook Terbaru

Era Globalisasi menuntut kita untuk menjadi semakin cerdas dalam memilih Ultrabook Terbaru dalam menemani setiap kegiatan yang tidak pernah lepas dari kebutuhan teknologi. Samsung dengan senjata terbarunya yaitu Samsung New Series 5 Ultra dan Samsung New Series 7 Ultra, mencoba untuk memberikan gebrakan baru dalam hal gadget terlengkap dan efisien untuk para pelanggannya. Seperti kita tahu sebelumnya, Samsung juga sempat mengeluarkan smarthpone android dan menjadi pilihan utama masyarakat luas.
 
Dengan adanya Ultrabook terbaru ini, diharapkan nantinya mampu memberi pengalaman multimedia yang kuat untuk menginspirasi Anda, sesuai dengan motto andalan Samsung , yaitu A powerful multimedia experience to inspire you. Bagi anda yang belum mengetahui semua kelebihan pada dua ultrabook terbaru Samsung new series ini, berikut akan saya berikan secara lengkap dan detail.
 

Kelebihan Ultrabook terbaru dari Samsung New Series 5 Ultra

Seperti yang telah kita ketahui, Samsung merupakan produsen gadget yang selalu memberikan fitur dan aplikasi terlengkap kepada semua pelanggannya, tidak terkecuali dengan Ultrabook terbaru pada Samsung new series 5 ultra yang keduanya sudah dilengkapi dengan Windows 8.
 
Ultrabook Terbaru Series 5
 
Menurut sumber Samsung.com yang saya lihat, Samsung new series 5 mempunyai dua varian, yaitu versi New Series 5 Ultra dan New Series 5 Ultra Thouch. Sebenarnya kedua type ini sama saja fitur dan kualitasnya. Perbedaannya hanya sedikit salah satunya yaitu terletak pada processornya. Samsung New Series 5 Ultra Thouch berprocessor Intel Core i5 1,7 GHz, sementara New Series 5 Ultra sudah didukung processor Intel Core i5 1,8 GHz yang sedikit lebih besar.
 
Bagi anda pecinta game, anda tidak perlu khawatir, sebab kedua Samsung ultrabook terbaru milik New Series 5 Ultra ini sudah dilengkapi denganram sebesar 4 GB DDR3 dan grafis yang mumpuni pula. AMD Radeon HD8570M 2GB pada New Series 5 Ultra dan Intel HD Graphics 4000 untuk Series 5 Ultra Touch. Perbedaan yang paling mencolok tentu anda tahu. yaitu terletak pada layar touch screen pada new series 5 touch.
 
Untuk Operation systemnya, kedua ultrabook terbaru ini sudah menggunaan Windows 8. Sehingga akan semakin membuat anda bebas berexplorasi dengan fitur yang ditawaran oleh windows tersebut. Apalagi berat yang dimiliki new series 5 ultra tersebut sangat ringan yaitu 1.69 – 1.75 Kg yang membuatnya semakin mudah dibawa bepergian menemani hari – hari Anda. Kemudian Kapasitas hardisk yang besar ( 500GB ) membuat anda semakin nyaman untuk menampung semua file pekerjaan dan Aplikasi terbaik pilihan anda.
 

Kelebihan Ultrabook terbaru dari Samsung New Series 7 Ultra

Pada Ultrabook terbaru Samsung New Series 7 Ultra ini, Windows 8 ditawarkan untuk anda bagi yang menginginkan operation system terupdate tahun ini. Anda juga akan menemukan semua sensasi dalam menikmati laptop. Dengan bobot yang lebih ringan dari pada New Series 5 Ultra atau seberat 1.46 Kg, Anda bisa membawanya kemanapun tanpa rasa pegal.
 
Ultrabook Terbaru Series 7
 
Samsung series 7 ultra ini memiliki ukuran layar 13,3″ SuperBright Anti-Reflective FHD LED serta kekuatan grafis dari AMD Radeon HD8570M 1GB yang menjadikan kualitas layar semakin jernih pada semua sisi. kemudian melirik pada kapasitas processor, Ultrabook terbaru ini sudah didukung dengan Intel i5 1,8 GHz dan memori RAM 4GB yang membuat anda semakin bebas dalam membuka file ataupun aplikasi secara bersamaan.
 
Jika informasi diatas masih kurang lengkap dan belum membuat anda puas, Silakan mengunjungi http://www.samsung.com/id/consumer/computers-printer/notebook-pc/ultra-portable/NP730U3E-S01ID?cid=id_seocompetion_ultrabook_2013 sebagai situs resmi dari Ultrabook terbaru Samsung new series.
 
Sekian review saya pada kesempatan kali ini mengenai kelebihan yang terdapat pada Ultrabook Terbaru milik Samsung. Semoga bisa menambah referensi anda dalam menentukan pilihan pada Laptop terbaik tahun ini. kunjungi juga ya materi Konflik dan Negoisasi : POK yang pernah saya publikasikan. Terima kasih sudah berkunjung.





















Saturday, 20 April 2013

keretamini.com pabrik kereta mini no 1. ready stock

Ada kabar gembira bagi Anda yang sedang mencari Peluang Usaha, karena sekarang ada keretamini.com pabrik kereta mini no 1. ready stock. sebuah perusahaan rekomendasi Kerozzi yang menyediakan aneka wahana hiburan untuk anak-anak seperti contohnya kereta mini, Helikopter Ganda dan tunggal, mini Train, Kincir Angin, Komedi Putar, Kereta Mall, Rumah Istana balon, Balon bouncer, Kereta Mini wisata, Kereta mini jalan raya, Kapal ayun, Odong odong, Kolam balon, Funny bumper car, water ball,  dan masih banyak yang lainnya yang tentu mainan tersebut di jual dengan harga yang murah.

Selain Kereta mini, Produk unggulan dari perusahaan keretamini.com pabrik kereta mini no 1. ready stock ini adalah komedi putar alias Rolling Star, yang merupakan produk buatan anak indonesia sendiri. wahana ini biasa disebut Gajah terbang dalam bahasa anak-anak, Jika anda berminat untuk membeli dan memulai bisnis ini, silakan hubungi nomor telepon 0351 494074. sebab banyak sekali keuntungan buat anda jika membeli di keretamini.com pabrik kereta mini no 1. ready stock, selain produk yang dijual sangat murah, kwalitas produknya pun terjamin. Anda juga tidak perlu pesimis dengan aneka macam produk yang disediakan karena disana terdapat banyak variasi wahana kereta mini untuk anak, diantaranya Kereta Mini Motor dan Kereta Mini Rel. bentuk relnya juga beraneka ragam, mulai dari bentuk kacamata, standar dan bentuk yang mengitari taman. berikut akan saya berikan contohnya.

Contoh Produk keretamini.com pabrik kereta mini no 1. ready stock

1. Kereta Mini FT 003 dobel dengan atap

Keretamini.com Pabrik Kereta Mini No 1. Ready Stock Kereta Mini FT 003 dobel dengan atap
Komposisi bahan untuk keretamini.com pabrik kereta mini no 1. ready stock versi FT003 ini terbuat dari fiber triplex yang nampak keren dan elegan

2. Kincir Angin Besar 14 Gondola untuk tempat wisata dari Pabrik Keretamini.com

Keretamini.com Pabrik Kereta Mini No 1. Ready Stock Kincir Angin Besar 14 Gondola untuk tempat wisata
Kincir angin Seperti contoh pada gambar diatas terdiri dari 14 Gondola, sangat aman karena keretamini.com pabrik kereta mini no 1. ready stock telah merancang wahana tersebut secara profrsionalis serta mementingkan senyaman dan keamanan untuk semua pelanggannya

3. Kereta Mini Pariwisata yang masih ready stock

Keretamini.com Pabrik Kereta Mini No 1. Ready Stock pariwisata
Kereta Mini Pariwisata ini terdiri dari satu kepala lokomotof model lama serta empat gerbong dilengkapi full fiber dengan atap. kereta mini ini dapat muat untuk 18 orang dewasa atau seitar 27 untuk anak-anak. atau pun anak anak dan dewasa bisa bergabung untuk menikmatinya. mungkin anda dan keluarga bisa mencobanya

4. Rolling Star Tanpa genset

Keretamini.com Pabrik Kereta Mini No 1. Ready Stock Rolling Star Tanpa genset
Keunggulan dari Wahana permainan yang satu ini adalah mampu berputar dan naik turun. sangat cocok bagi anda yang sedang membangun sekolah untuk taman kanak - kanak dan sebagainya

Untuk mengetahui secara jelas tentang aneka macam produk dan rincian harga, kunjungi saja situs resminya di www.keretamini.com

keretamini.com pabrik kereta mini no 1. ready stock juga mempunyai produk unik dan murah lainnya yang sekarang sedang booming yaitu istana balon. istana balon Little duck dengan ukuran 4x6 meter ini memberikan suasana yang sangat empuk dan nyaman karena bahannya diimport khusus dari negara Cina. produk ini dilengkapi dengan mesin blower sebagai pengisi udara pada balonnya. Istana balon ini sangat cocok bagi anda jika sedang menggeluti dan mengelola taman wisata ataupun tempat rekreasi.

Produk terbaru dari keretamini.com pabrik kereta mini no 1. ready stock - Istana Balon

Istana Balon Little Duck 4x6

Untuk Anda yang berdomisili jauh dari daerah Kota Madiun, Jawa Timur, tidak perlu khawatir untuk proses pengiriman barang. karena Perusahaan keretamini.com pabrik kereta mini no 1. ready stock siap untuk mengirim produknya ke seluruh indonesia termasuk juga dengan tempat anda. caranya cukup mudah. Anda tinggal menghubungi Bapak Sugianto sebagai pemilik pabrik kereta mini, atau segera telepon ke (0351) 494074, 08125931461, 085790544218. Anda juga bisa mengirim email ke pabrikkeretamini@gmail.com. Sedangkan untuk anda yang tinggal di jawa timur, silakan datang langsung untuk mengetahui kebenaran ini ke kantor utama pabrik keretamini yang beralamatkan di jalan Raya Dungus nomor 78, Mojopurno RT 2 ( di Depan  POLSEK Wungu Mojopurno ) kabupaten Madiun, propinsi Jawa Timur

Sekian Review dan Informasi dari saya mengenai keretamini.com pabrik kereta mini no 1. ready stock. Semoga bermanfaat dan menambah referensi untuk peluang usaha dan bisnis yang akan anda geluti. Terima kasih sudah berkunjung dan sudi menyimak. Sampai Jumpa lagi pada kontes yang Penting, Panas, Perlu dan Seruu selain ini.

Friday, 5 April 2013

Konflik dan Negoisasi : POK

pembahasan Konflik dan Negoisasi : POK meliputi definisi konflik, pengertian konflik, perbedaan konflik tradisional, sdm dan interaksi, perbandingan konflik tugas, hubungan dan proses konflik serta kesimpulan proses konflik. artikel ini Kerozzi tulis sendiri untuk tugas PERILAKU ORGANSASI DAN KEPEMIMPINAN (POK) pada semester 1
 
Umsida - Konflik dan Negoisasi POK
Disusun Oleh :
Nur Mazidah
(12201030006)
 

A. DEFINISI KONFLIK

Konflik berasal dari kata kerja Latin, configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
 

Ada beberapa pengertian konflik menurut beberapa ahli.

1. Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara berterusan.
2. Menurut Gibson, et al (1997: 437), hubungan selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing – masing komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri – sendiri dan tidak bekerja sama satu sama lain.
3. Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.
4. Menurut Muchlas, (1999)Dipandang sebagai perilaku, konflik merupakan bentuk minteraktif yang terjadi pada tingkatan individual, interpersonal, kelompok atau pada tingkatan organisasi. Konflik ini terutama pada tingkatan individual yang sangat dekat hubungannya dengan stres.
5. Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
6. Menurut Robbin (1993), Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak simetris terjadi hanya satu pihak yang sadar dan memberikan respon terhadap konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang telah atau akan menyerang secara negatif.
7. Menurut Pace & Faules (1994:249), Konflik merupakan ekspresi pertikaian antara individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa alasan. Dalam pandangan ini, pertikaian menunjukkan adanya perbedaan antara dua atau lebih individu yang diekspresikan, diingat, dan dialami.
8. Menurut Folger & Poole (1984), Konflik dapat dirasakan, diketahui, diekspresikan melalui perilaku-perilaku komunikasi.
9. Menurut Myers (1982:234-237), Kreps (1986:185), Stewart (1993:341), bahwa konflik senantisa berpusat pada beberapa penyebab utama, yakni tujuan yang ingin dicapai, alokasi sumber – sumber yang dibagikan, keputusan yang diambil, maupun perilaku setiap pihak yang terlibat.
10. Menurut Devito (1995:381), Interaksi yang disebut komunikasi antara individu yang satu dengan yang lainnya, tak dapat disangkal akan menimbulkan konflik dalam level yang berbeda – beda
 

B. PERBEDAAN ANTARA KONFLIK TRADISIONAL, KONFLIK SDM DAN KONFLIK INTERAKSI

Robbin (1996: 431) mengatakan konflik dalam organisasi disebut sebagai The Conflict Paradoks, yaitu pandangan bahwa di sisi konflik dianggap dapat meningkatkan kinerja kelompok, tetapi di sisi lain kebanyakan kelompok dan organisasi berusaha untuk meminimalisasikan konflik.
 
Pandangan ini dibagi menjadi tiga bagian, antara lain:
1. Pandangan tradisional (The Traditional View).
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik itu hal yang buruk, sesuatu yang negatif, merugikan, dan harus dihindari. Konflik disinonimkan dengan istilah violence, destruction, dan irrationality. Konflik ini merupakan suatu hasil disfungsional akibat komunikasi yang buruk, kurang kepercayaan, keterbukaan di antara orang – orang, dan kegagalaan manajer untuk tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi karyawan.
2. Pandangan hubungan manusia (The Human Relation View)
Pandangan ini menyatakan bahwa konflik dianggap sebagai suatu peristiwa yang wajar terjadi di dalam kelompok atau organisasi. Konflik dianggap sebagai sesuatu yang tidak dapat dihindari karena di dalam kelompok atau organisasi pasti terjadi perbedaan pandangan atau pendapat antar anggota. Oleh karena itu, konflik harus dijadikan sebagai suatu hal yang bermanfaat guna mendorong peningkatan kinerja organisasi. Dengan kata lain, konflik harus dijadikan sebagai motivasi untuk melakukan inovasi atau perubahan di dalam tubuh kelompok atau organisasi.
3. Pandangan interaksionis (The Interactionist View).
Pandangan ini cenderung mendorong suatu kelompok atau organisasi terjadinya konflik. Hal ini disebabkan suatu organisasi yang kooperatif, tenang, damai, dan serasi cenderung menjadi statis, apatis, tidak aspiratif, dan tidak inovatif. Oleh karena itu, menurut pandangan ini, konflik perlu dipertahankan pada tingkat minimum secara berkelanjutan sehingga tiap anggota di dalam kelompok tersebut tetap semangat, kritis – diri, dan kreatif.
 

C. PERBANDINGAN KONFLIK TUGAS, KONFLIK HUBUNGAN DAN PROSES KONFLIK

Gibson dkk (2004: 252-253) menjelaskan adanya tiga hal yang merangsang konflik dalam hubungan antar anggota dalam suatu kelompok, yakni:
1. Konflik tugas,
2. Konflik hubungan, dan
3. Proses Konflik.
Tugas sering kali mengundang konflik karena masing-masing anggota memiliki perbedaan sudut pandang tentang tugas kelompok yang harus diselesaikan. Adapun konflik menyangkut hubungan merupakan pengembangan atas konflik tugas, karena pertentangan sudah masuk ke ranah pribadi suatu pihak atau lebih. Untuk konflik yang disebabkan oleh proses merupakan masalah yang paling sering dihadapi para anggota dalam suatu kelompok. Konflik ini berpangkal dari perbedaan sudut pandang bagaimana menyelesaikan tugas yang diamanatkan lembaga pada sebuah kelompok. seperti Gerakan Konsumen cerdas? mengapa tidak? yang saya sampaikan dahulu
 

D. KESIMPULAN PROSES KONFLIK

Konflik dan Negoisasi : POK

Tahap I: Oposisi atau ketidakcocokan potensial
Tahap pertama ini adalah munculnya kondisi-kondisi yang menciptakan peluang bagi pecahnya konflik. Kondisi-kondisi tersebut tidak harus mengarah langsung pada konflik, tetapi salah satunya diperlukan jika konflik akan muncul. Secara sederhana, kondisi-kondisi tersebut dapat dipadatkan ke dalam tiga kategori umum, yaitu:
a. Komunikasi
Sebuah ulasan mengenai penelitian menunjukkan bahwa konotasi kata yang menimbulkan makna yang berbeda, pertukaran informasi yang tidak memadai, dan kegaduhan pada saluran komunikasi merupakan hambatan komunikasi dan kondisi potensial pendahulu yang menimbulkan konflik. Penelitian menunjukkan bahwa potensi konflik meningkat ketika terjadi terlalu sedikit atau terlalu banyak informasi. Jelas, meningkatnya komunikasi menjadi fungsional sampai pada suatu titik, dan diatasnya dengan terlalu banyak komunikasi, meningkat pula potensi konflik. seperti saat kita terkena jerawat. hehehe. lakukan saja dengan meredakan konflik jerawat dengan cara herbal mengatasi jerawat dan bekasnya
b. Struktur
Istilah struktur digunakan dalam konteks ini untuk mencakup variabel-variabel seperti ukuran, kadar spesialisasi dalam tugas-tugas yang diberikan kepada anggota kelompok, keserasian antara anggota dan tujuan, gaya kepemimpinan, sistem imbalan, dan kadar ketergantungan antar kelompok. Penelitian menunjukkan bahwa ukuran dan spesialisasi bertindak sebagai daya yang merangsang konflik. Semakin besar kelompok dan semakin terspesialisasi kegiatan-kegiatannya, semakin besar pula kemungkinan terjadinya konflik. Semakin besar ambiguitas dalam mendefinisikan secara tepat dimana letak tanggung jawab atas tindakan, semakin besar potensi munculnya konflik.
c. Variabel-variabel Pribadi
Kategori ini meliputi kepribadian, emosi, dan nilai-nilai. Bukti menunjukkan bahwa jenis kepribadian tertentu memiliki potensi memunculkan konflik. Emosi juga dapat menyebabkan konflik. Nilai yang berbeda-beda yang dianut tiap-tiap anggota dapat menjelaskan munculnya konflik
 
Tahap II: Kognisi dan Personalisasi
Kondisi anteseden hanya dapat mendorong konflik bila ada persepsi dan rasa yang disadari sesosok individu atau sebuah kelompok. Jadi, bila sebuah hal tidak disadari oleh satu pihak sebagai suatu hal yang dapat memicu konflik, maka konflik tidak muncul. Begitu pula jika suatu pihak tidak terlibat secara emosional pada kondisi yang sebetulnya bisa tumbuh konflik (seperti merasa tegang, cemas, frustrasi atau bermusuhan), maka konflik juga tidak terjadi. Dengan kata lain kondisi potensial untuk terciptanya oposisi atau pertentangan belum tentu menciptakan konflik karena bergantung pada persepsi serta perasaan subjek.
 
Tahap III: Maksud
Maksud diterjemahkan sebagai keputusan untuk bertindak dalam suatu cara tertentu. Maksud tidak selalu diterjemahkan sama dengan perilaku, sehingga perlu untuk memisahkan antara keduanya. Sebagai contoh seseorang yang bermaksud tidak ,mau bekejasama bisa saja berperilaku seolah-olah kolaboratif, dengan demikian interpretasi perilaku dapat berbeda dengan maksud sesungguhnya. Untuk penanganan konflik, maksud-maksud yang diindentifikasi termasuk diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bersaing: hasrat untuk memuaskan kepentingan sendiri dan tidak peduli dampaknya terhadap pihak-pihak lain pada sebuah konflik
2. Berkolaborasi: Suatu situasi yang didalamnya terdapat pihak-pihak yang saling berkeinginan untuk memuaskan sepenuhnya kepentingan dari semua pihak
3. Menghindar: hasrat untuk menarik diri dari suatu konflik, atau keinginan untuk menekan konflik yang ada
4. Mengakomodasi: kesediaan dari satu pihak untuk meletakkan kepentingan lawannya di atas kepentingannya
5. Berkompromi: Suatu situasi yang didalamnya terdapat pihak yang bersedia mengkorbankan atau melepaskan sesuatu.
Selama terjadinya konflik, maksud yang dirasakan atau ditujukan salah satu pihak belum tentu sama, hal ini disebabkan oleh konseptualisasi ulang atau reaksi emosional yang dapat berubah-ubah. Meskipun maksud yang dimiliki seseorang bisa berubah-ubah dalam menangani konflik, namun hasil penelitian menemukan adanya kecenderungan preferensi seseorang terhadap salah satu dari lima tipe maksud tersebut. Kecenderungan ini berkait erat dengan kombinasi antara karakteristik intelektual dan kepribadian.
Selain menurut Gibson dkk (1996: 130), masih banyak lagi pendapat para pakar lainnya mengenai maksud atau cara penanganan konflik. Penjelasan lebih terurai akan dipaparkan pada topik Pengelolaan Konflik.
 
Tahap 4: Perilaku
Tahap perilaku meliputi pernyataan, aksi dan reaksi yang dibuat oleh pihak-pihak yang berkonflik. Perilaku konflik ini biasanya merupakan upaya kasat mata untuk mengoperasikan maksud dari masing-masing pihak. Tetapi perilaku ini memiliki kualitas stimulus yang berbeda dari maksud.
Jika konflik bersifat disfungsional, maka perlu dilakukan berbagai teknik penting untuk meredakannya. Para manajer mengendalikan tingkat konflik dengan manajemen konflik (conflict management), yaitu pemanfaatan teknik-teknik resolusi dan dorongan (stimulasi) untuk mencapai tingkat konflik yang diinginkan
 
Tahap 5: Hasil / Akibat
Jalinan aksi-reaksi antara pihak-pihak yang berkonflik menghasilkan konsekuensi. Akibat atau konsekuensi itu bisa bersifat fungsional, dalam arti konflik tersebut menghasilkan kinerja kelompok, atau juga bisa bersifat disfungsional karena justru menghambat kinerja kelompok.
a. Akibat fungsional
Meningkatnya keragaman kultur dari anggota dapat memberikan manfaat lebih besar bagi organisasi. Penelitian memperlihatkan bahwa heterogenitas antaranggota kelompok dan organisasi dapat meningkatkan kreativitas, memperbaiki kualitas keputusandan memfasilitasi perubahan dengan cara meningkatkan fleksibilitas anggota.
b. Akibat disfungsional
Pertengkaran yang tak terkendali menumbuhkan rasa tidak senang, yang menyebabkan ikatan bersama renggang, dan pada akhirnya menuntun pada kehancuran kelompok. Diantara konsekuensi-konsekuensi yang tidak diharapkan tersebut, terdapat lambannya komunikasi, menurunnya kekompakan kelompok, dan subordinasi tujuan kelompok oleh dominasi perselisihan antar anggota.
c. Menciptakan konflik fungsional
Salah satu cara organisasi menciptakan konflik fungsional adalah dengan memberi penghargaan kepada orang yang berbeda pendapat dan menghukum mereka yang suka menghindari konflik.
 
E. DAFTAR PUSTAKA
- http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
- http://ikaribajuwanita.files.wordpress.com
- http://queenaya-84.blogspot.com
- http://staff.uny.ac.id

untuk melihat lebih jauh tentang tugas dan sharing lainnya, silakan lihat daftar isi kerozzi ya, dapatkan informasi yang lain dan bermanfaat disana. Sekian tugas tentang Konflik dan Negoisasi : POK yang dapat saya sampaikan dan bagikan kepada teman – teman semua. semoga bisa menjadi referensi tambahan dalam mengerjakan tugas kuliah Perilaku Organisasi dan Kepemimpinan. Terima kasih sudah menyimak.