Friday, 31 December 2010

Mesin Pengering Untuk Jamu


Selama ini, pengeringan berbagai hasil bumi acap menggunakan mesin. Sayangnya harga mesin pengeringan ples pengawetan bahan jamu atau makanan ringan tergolong mahal.

Mesin pengeringan made ini Yogyakarta ini punya kelebihan lantaran bahan bakarnya gratis dan bisa bertahan selama 30 tahun. Memang biaya awal pembuatan mesin pengering ini tinggi bisa sampai 15 ribu ringgit malaysia atau sekitar Rp 60 juta. Tapi daya tahannya bisa puluhan tahun, sehingga kalau dihitung jelas lebih irit. Apalagi harga bahan bakar minyak untuk mesin biasa kini terus meningkat.

Untuk mengatasi kendala itu, Suprapto dosen fakultas teknik kimia di salah satu universitas swasta di Yogyakarta menciptakan mesin pengering bertenaga surya.

Menurut Suprapto, alat ini bermanfaat untuk mengurangi kadar air sehingga mikroorganisme perusak hasil pertanian tak tumbuh dan berkekmbangbiak. Dengan alat ini dapat dibuat berbagai produk pangan seperti keripik nangka dan pisang. Berkat penemuan tersebut, Suprapto mendapat penghargaan berupa piagam dan sejulah uang dari Jenewa Swiss.

Alat pengering buatan Suprapto terdiri atas pengumpul tenaga surya, blower, pemanas pembantu dan tempat pengeringan. Blower berfungsi mengalirkan udara saat mengumpulkan panas dari matahari. Udara yang dialirkan bisa diatur menurut kebutuhan. Demikian pula suhu udara dari pengumpul surya. Adapun pemanas pembantu berfungsi bila cuaca berawan atau suhu udara yang keluar dari pengumpul surya kurang dari 50 drajat celcius. Pemanas pembantu dibuat otomatis dengan sistem hidup mati. Untuk mengeringkan hasil pertanian, suhu diatur setinggi 60 hingga 70 drajat celcius.

No comments:

Post a Comment